Update Ilmu Pengetahuan: Astronomi

Showing posts with label Astronomi. Show all posts

Gelembung Raksasa Terlihat di Galaksi Milky Way

Para ilmuwan menemukan dua gelembung raksasa yang mengandung energi 
 radiasi dahsyat keluar dari galaksi Milky Way. Mereka memperkirakan  
gelembung tersebut merupakan ledakan dari black hole.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://www.nasa.gov/images/content/498884main_DF3_Fermi_bubble_art_labels.jpg" target="_blank"><img alt="http://image.tempointeraktif.com/?id=53177" border="0" height="228" src="http://image.tempointeraktif.com/?id=53177" width="400" /></a><br />
<span style="color: grey;"><em>Foto: NASA Goddard Space Flight Center<br />
(klik pada gambar untuk memperbesar)<br />
</em></span></div>
Dua  gelembung misterius itu, yang masing-masing berjarak sekitar 25 
ribu  tahun cayaha, memancarkan sinar gamma, gelombang energi tertinggi 
 cahaya.<br />

Terlihatnya  gelembung tersebut, kata para ilmuwan, membuktikan bahwa
 benar adanya  ledakan hebat sebelum terbentuk gugusan bintang beberapa 
juta tahun  silam.<br />

Atau, mungkin, mereka terbentuk ketika supermassive black hole pada galaksi kita menyemburkan jutaan gas dan abu ke angkasa.<br />

“Kami  masih belum tahu persisis sumber gelembung tersebut,” kata 
Doug  Finkbeiner dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics.<br />

Finkbeiner  dan timnya melakukan observasi dengan menggunakan NASA 
Fermi Gamma-ray  Space Telescope, yang mampu memetakan sinar gamma di 
angkasa.<br />

<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<img alt="" height="360" src="http://oak.cats.ohiou.edu/%7Eyp299400/images/SB600.jpg" width="450" /></div>
Kedua  gelembung tersebut sungguh dramatis, misterius, dan sangat 
besar.  Mereka memancarkan jumlah energi yang hampir sama dengan 100 
ribu  ledakan bintang atau supernova, kata Finkbeiner.<br />

Tulisan mengenai penemuan ini segera dipublikasikan dala The Astrophysical Journal edisi mendatang.<br />
<br />
Sumber :<br />
Dailygalaxy | Firman - <a href="http://www.tempointeraktif.com/hg/sains/2010/11/10/brk,20101110-290818,id.html">www.tempointeraktif.com</a><br />
    
   </div>

Gelembung Raksasa Terlihat di Galaksi Milky Way

Para ilmuwan menemukan dua gelembung raksasa yang mengandung energi radiasi dahsyat keluar dari galaksi Milky Way. Mereka mempe...

lengkapnya

8:14 PM

Badai Matahari Akan Terjadi Antara 2012-2015

Film fiksi ilmiah '2012' yang menceritakan tentang terjadinya badai  matahari (flare) bukan isapan jempol belaka. Flare diperkirakan akan  terjadi antara tahun 2012-2015. Namun, tak serta merta hal itu  melenyapkan peradaban dunia.<br />
<div style="text-align: center;"><img alt="" src="http://www.redicecreations.com/specialreports/2006/09sep/solarflare2012.jpg" /></div>"Lapan memperkirakan puncak aktivitas matahari akan terjadi antara 2012  hingga 2015. Pada puncak siklusnya, aktivitas matahari akan tinggi dan  terjadi badai matahari," ujar Kabag Humas Lapan Elly Kuntjahyowati dalam  rilis yang diterima<b> detikcom</b>, Kamis (4/3/2010).<br />
Flare tersebut, imbuhnya, merupakan salah satu aktivitas matahari  selain medan magnet, bintik matahari, lontaran massa korona, angin surya  dan partikel energetik. Ledakan-ledakan matahari itu, bisa sampai ke  bumi. Namun, flare yang diperkirakan akan terjadi itu tak akan langsung  membuat dunia hancur.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:TSsZDrGeeF-c5M:http://pakarfisika.files.wordpress.com/2008/12/sunflare_pakarfisika.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:TSsZDrGeeF-c5M:http://pakarfisika.files.wordpress.com/2008/12/sunflare_pakarfisika.jpg" width="294" /></a></div><br />
"Masyarakat banyak yang menghubungkan antara badai matahari dengan  isu kiamat 2012 dari ramalan Suku Maya. Ternyata dari hasil pengamatan  Lapan, badai matahari tidak akan langsung menghancurkan peradaban  dunia," imbuhnya.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:h8jJNR4pJb50aM:http://i438.photobucket.com/albums/qq109/hidungnaek/solarinteraction.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="250" src="http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:h8jJNR4pJb50aM:http://i438.photobucket.com/albums/qq109/hidungnaek/solarinteraction.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
Efek badai tersebut, lanjut dia, yang paling utama berdampak pada  teknologi tinggi seperti satelit dan komunikasi radio. Satelit dapat  kehilangan kendali dan komunikasi radio akan terputus.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:CpJUDIOKfoSikM:http://faridnyzer169.files.wordpress.com/2010/03/solar-storm2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:CpJUDIOKfoSikM:http://faridnyzer169.files.wordpress.com/2010/03/solar-storm2.jpg" width="320" /></a></div><br />
"Efek lainnya, aktivitas matahari berkontribusi pada perubahan iklim.  Ketika aktivitas matahari meningkat maka matahari akan memanas.  Akibatnya suhu bumi meningkat dan iklim akan berubah," jelas Elly.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:cHCq5YNTV18PmM:http://issacnewton.files.wordpress.com/2009/06/solar_weather_strom.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="284" src="http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:cHCq5YNTV18PmM:http://issacnewton.files.wordpress.com/2009/06/solar_weather_strom.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
Partikel-partikel matahari yang menembus lapisan atmosfer bumi akan  mempengaruhi cuaca dan iklim. Dampak ekstremnya, bisa menyebabkan  kemarau panjang. Namun hal ini masih dikaji oleh para peneliti.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbCV1PwfTUkPLh4tPB-pyxUsbUHzIZYveUdhHh6DSRYymat1RT19XmWHDGi3E-JfSQwm4xJiST7ZZwoAgniIRMvGyxsK_7HDm-i0Csu5RjophQBPtjc1Y9wrDKkjU57MZuAwaLNgkgLPo/s1600/solar+strom.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="263" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbCV1PwfTUkPLh4tPB-pyxUsbUHzIZYveUdhHh6DSRYymat1RT19XmWHDGi3E-JfSQwm4xJiST7ZZwoAgniIRMvGyxsK_7HDm-i0Csu5RjophQBPtjc1Y9wrDKkjU57MZuAwaLNgkgLPo/s320/solar+strom.png" width="320" /></a></div><br />
<br />
Lapan pun berniat mensosialisasikan dampak aktivitas matahari ini ke  masyarakat. Sosialisasi Fenomena Cuaca Antariksa 2012-2015 pun akan  digelar di Gedung Pasca Sarjana lantai 3, Universitas Udayana, Jl  Jenderal Sudirman, Denpasar, Bali pada 9 Maret 2010 pukul 11.00 Wita.<br />
<br />
<br />
Sumber :<br />
<blink><span style="color: red;">www.detiknews.com</span></blink>

Badai Matahari Akan Terjadi Antara 2012-2015

Film fiksi ilmiah '2012' yang menceritakan tentang terjadinya badai matahari (flare) bukan isapan jempol belaka. Flare diperkirakan...

lengkapnya

5:43 PM

Radar NASA Temukan 40 Kawah Es di Bulan

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:HTbwJs92Qk5hKM:http://media.vivanews.com/thumbs2/2009/11/19/80161_para_astronot_apollo_12_saat_menginjak_bulan_300_225.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br />
</a></div><br />
Radar milik NASA yang diluncurkan ke luar angkasa mendeteksi adanya   kawah berisi es di kutub utara Bulan. Radar bernama Mini-SAR itu   menemukan lebih dari 40 kawah kecil dengan ukuran rata 1,6 hingga 15   kilometer yang penuh berisi air es.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOgnV-gp09P8Oh3LF_Y8UTPK6c2Zn7GXR_fYpg3rxEKcLhy5Cs3DGrSxkWs46yDx6a1t1yG2POjvPVfnlDgGUuQ-7RWWEPC8A4qc3vNst6uXckwrEBq-2ljD-TUKVe81ayNghNTXzXCPQ/s1600/8.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOgnV-gp09P8Oh3LF_Y8UTPK6c2Zn7GXR_fYpg3rxEKcLhy5Cs3DGrSxkWs46yDx6a1t1yG2POjvPVfnlDgGUuQ-7RWWEPC8A4qc3vNst6uXckwrEBq-2ljD-TUKVe81ayNghNTXzXCPQ/s320/8.jpg" width="312" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div>"Meski jumlah es bergantung  pada ketebalan setiap kawah, setidaknya  diperkirakan ada 600 juta metrik  ton air es disana," kata Paul Spudis  pemimpin investigasi eksperimen  Mini-SAR. <br />
<br />
Dilansir AFP, Selasa (2/3/2010), temuan ini  muncul menandai beberapa  pekan setelah Presiden AS Barack Obama  mengumumkan secara terbuka  mengenai ambisi AS untuk mengulang kesuksesan  misi mengirim astronot ke  Bulan. <br />
<br />
"Temuan radar memperlihatkan  Bulan merupakan tujuan operasional dan  eksplorasi yang lebih menarik  dari yang dibayangkan sebelumnya," ungkap  Spudis. <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhElAuh2W5fJOjscSWIphGqNsrii0Ie-tUvmFqSS9aXb6fiRCNZf2bmA2pyjkxNk8IW5SYzxRd2jRxaK3lVcgDA31ae2Qvi_JS9acZhdNGQ9JMPkGx4GC2mOYEZrY741stUhSGy3tRCbNI/s1600/Bulan.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhElAuh2W5fJOjscSWIphGqNsrii0Ie-tUvmFqSS9aXb6fiRCNZf2bmA2pyjkxNk8IW5SYzxRd2jRxaK3lVcgDA31ae2Qvi_JS9acZhdNGQ9JMPkGx4GC2mOYEZrY741stUhSGy3tRCbNI/s320/Bulan.jpeg" /></a></div>Tahun lalu  Mini-SAR telah menghabiskan waktu membuat pemetaan kawah di  kutub Bulan  yang tak terlihat dari Bumi, dengan menggunakan polarisasi  properti  refleksi gelombang radio. <br />
<br />
Sementara itu, Direktorat Misi  Operasional Luar Angkasa NASA Jason  Crusan menyebutkan dia dan timnya  menemukan indikasi yang kuat akan  keberadaan air es setelah menganalisa  banyak data.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:l9p4piSYAjPI1M:http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2009/01/20/article-1123804-031E2E24000005DC-173_468x443.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="302" src="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:l9p4piSYAjPI1M:http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2009/01/20/article-1123804-031E2E24000005DC-173_468x443.jpg" width="320" /></a></div><br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
"Temuan ini akan membuat misi yang akan datang  memiliki target baru  untuk digali lebih dalam," kata Crusan.<br />
<br />
<br />
Penemuan  radar Mini-SAR membantu para ilmuwan terus mengembangkan  teori yang  meragukan keberadaan air di Bulan. Sebelumnya, ilmu  pengetahuan  menganggap Bulan adalah tempat yang sangat kering dan tanpa  air sama  sekali.<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:HTbwJs92Qk5hKM:http://media.vivanews.com/thumbs2/2009/11/19/80161_para_astronot_apollo_12_saat_menginjak_bulan_300_225.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">ss</a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><img border="0" height="240" src="http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:HTbwJs92Qk5hKM:http://media.vivanews.com/thumbs2/2009/11/19/80161_para_astronot_apollo_12_saat_menginjak_bulan_300_225.jpg" width="320" /></div>

Radar NASA Temukan 40 Kawah Es di Bulan

Radar milik NASA yang diluncurkan ke luar angkasa mendeteksi adanya kawah berisi es di kutub utara Bulan. Radar bernama Mini-SAR itu m...

lengkapnya

5:36 PM

Ditemukan Planet Baru yang Bisa Ditempati

<h2 class="post-title"></h2><div class="post-content"><div class="snap_preview"><b><a href="http://chilkypinky14.files.wordpress.com/2010/03/20090917_045239_s22.gif"><img alt="" class="alignnone size-medium wp-image-39" height="236" src="http://chilkypinky14.files.wordpress.com/2010/03/20090917_045239_s22.gif?w=300&h=236" title="20090917_045239_s2" width="300" /></a><br />
</b><br />
PARA astronom menyatakan bahwa mereka akhirnya menemukan suatu tempat   baru di luar tata surya yang dapat ditinggali oleh manusia. Hanya,  saat  ini, alam di tempat baru tersebut sangatlah keras, termasuk  suhunya yang  sangat panas.<br />
Hal tersebut terkuak ketika para ilmuwan luar angkasa tersebut   menjelajah luar angkasa dan menemukan 300 lebih planet di luar tata   surya kita. Meskipun pada umumnya berbentuk bola gas yang tidak padat,   namun tim astronom asal Eropa telah mengkonfirmasikan bahwa mereka   menemukan sebuah planet, yakni Corot-7b, yang padat berbatu di luar tata   surya.<br />
Pentingnya batuan di sebuah planet baru merupakan syarat mutlak bagi   para astronom sebelum merekomendasikannya dapat ditinggali oleh   penduduk bumi. “Alasannya, seluruh manusia pada dasarnya hidup di atas   batu,” ujar Direktur Fasilitas Observatori Thuringer di Jerman, Artie   Hartzes.<br />
Namun, Artie juga menambahkan bahwa suhu di planet Corot-7b   sangatlah panas. “Diandaikan, planet tersebut sedikit terlalu dekat   dengan mataharinya,” ujar Aertie.  Bila saja tidak sepanas itu, sudah   mutlak planet tersebut siap untuk ditinggali.<br />
Artie menyatakan bahwa suhu di planet Corot-7b mencapai 3.600   derajat Fahrenheit atau hampir 2.000 derajat Celcius. Planet tersebut   berotasi dalam durasi 20 jam dengan kecepatan hampir 750 ribu km/jam.   Bobotnya diyakini lima kali lipat bobot bumi. “Memang panas. Planet   Corot-7b disebut planet lava,” tambah Artie.<br />
Penemuan planet tersebut diyakini sebagai penemuan besar dalam usaha   menemukan tempat hidup selain di bumi ini. Meskipun belum mampu   merekomendasikan penduduk bumi untuk pindah ke planet tersebut, diyakini   penemuan planet Corot-7b akan menyemangati para astronom untuk   menemukan planet-planet lain yang dapat ditinggali oleh penduduk bumi.</div></div>

Ditemukan Planet Baru yang Bisa Ditempati

PARA astronom menyatakan bahwa mereka akhirnya menemukan suatu tempat baru di luar tata surya yang dapat ditinggali oleh manusia. Hanya,...

lengkapnya

6:33 AM

Kejadian di Sekitar Matahari Kita Yang Sebenarnya

<h2>SOLAR 001</h2><div style="text-align: center;"><a href="http://i38.tinypic.com/21d1pn7.jpg" target="_blank"><img alt="" border="0" height="233" src="http://apakabardunia.com/uploads/radhite/image/solar001.jpg" width="450" /></a></div><br />
Sekumpulan awan  besar yang terdiri dari <span class="IL_AD" id="IL_AD1">plasma</span>  padat yang relatif dingin terlihat tertahan  di dalam panasnya  matahari, corona tipis. Pada saat tertentu awan ini  dapat meledak,  terlepas dari atmosfir matahari. Emisi dari garis  spectral menunjukan  chromosphere bagian atas yang memiliki temperatur  60.000 derajat K  (lebih dari  100.000 derajat F). <br />
<br />
Setiap bagian dari  gambar ini menunjukan struktur medan magnet. Bagian<br />
terpanas nampak  hampir berwarna putih, sementara bagian berwarna merah  gelap menunjukan bagian  yang memiliki temperatur lebih dingin. <br />
(Courtesy of SOHO/EIT consortium)<br />
<br />
<h2>SOLAR 002</h2><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBsFtmuOw0ct6yD0RRoAACkLIjmy1WPOT-d_HQXAOtQWfq-QY8ax_HXMb7r1yZtF7NgDUshX056anB4B19jbYwSr4S66yK1UmJidniFUHAVQyi2XSfxjgdTppLyHXqcXggXBmKJphm/s1600-h/1.jpg" onblur="try 
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449767330184679874" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBsFtmuOw0ct6yD0RRoAACkLIjmy1WPOT-d_HQXAOtQWfq-QY8ax_HXMb7r1yZtF7NgDUshX056anB4B19jbYwSr4S66yK1UmJidniFUHAVQyi2XSfxjgdTppLyHXqcXggXBmKJphm/s320/1.jpg" /></a></div><br />
Close  up detail dari structur magnetic di atas permukaan matahari,  dilihat  dari H-alpha wavelength pada 22 agustus 2003. (solar teleskop  1-m swedia  (SST) yang dioperasikan oleh Royal Swedish Academy of  Sciences,  Oddbjorn Engvold, Jun Elin Wiik, Luc Rouppe vander Voort)<br />
<h2><br />
SOLAR 003</h2><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUI-CkequmK6VXTkZ-8JdteqPOeOUJlxUhL1xEVWv-MEQXI5cyeCIyY7qiacmprZfahZqZSwbemYpcyt8OWubuaRo6rdK9tpTKPUsQihesg3_V9M-Bm1gYfb2n4kLwsFVf86IyW9Hb/s1600-h/2.gif" onblur="try
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449767148613491826" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUI-CkequmK6VXTkZ-8JdteqPOeOUJlxUhL1xEVWv-MEQXI5cyeCIyY7qiacmprZfahZqZSwbemYpcyt8OWubuaRo6rdK9tpTKPUsQihesg3_V9M-Bm1gYfb2n4kLwsFVf86IyW9Hb/s320/2.gif" /></a></div><br />
NASA  STEREO satellite menangkap gambar pertama tabrakan antara "Badai"   matahari, yang disebut coronal mass ejection (CME), dan comet pada 4   april 2007. Tabrakan ini menyebabkan terlepasnya ekor plasma comet.   Comet adalah sisa dari formasi tata surya milyaran tahun lalu. <br />
<br />
Comet  biasanya berada di bagian dingin, yang jauh dari tata surya, tapi   kadangkala tarikan grafitasi dari planet, comet lain atau bahkan  bintang  di dekat comet tersebut membawa comet ke dalam tata surya. <br />
<br />
Sesampainya  di tata surya, panas matahari dan radiasi menguapkan gas  dan debu dari  comet yang membentuk ekor comet. Comet biasanya memiliki 2  ekor, yang  satu terbentuk dari debu dan yang satu terbentuk dari gas  yang  terkonduksi secara electric yang disebut plasma. (NASA/STEREO).<br />
<span class="fullpost">  <br />
<h2>SOLAR 004</h2><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqIPWyeQOO6deMA3eCt42IdMoXdWtkkTFJqck76RwgcaheJMaa1siu-ydCuWmA58OLww5jP6pzdDByRFiZk3kCXVYtUsXNdLKWKlyI-rsPLvAtAp9P5UlzqsjfeIQCxQoWnF4ASLv7/s1600-h/3.jpg" onblur="try
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449766547818809778" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqIPWyeQOO6deMA3eCt42IdMoXdWtkkTFJqck76RwgcaheJMaa1siu-ydCuWmA58OLww5jP6pzdDByRFiZk3kCXVYtUsXNdLKWKlyI-rsPLvAtAp9P5UlzqsjfeIQCxQoWnF4ASLv7/s320/3.jpg" /></a></div><br />
Gambar  dari bagian matahari yang aktif diambil pada 24 juli 2002 dekat  bagian  timur matahari. Bagian highlight gambar adalah bentuk tiga  dimensional  dari photosphere jika dilihat dari sudut besar ini.  Struktur pada  bagian sunspot yang gelap di bagian  atas tengah gambar,  menunjukan  perbedaan ketinggian diatas "permukaan gelap"  dari sunspot.<br />
<br />
Ketinggian  dari struktur ini telah diestimasikan oleh Dr. Bruce Lites  dari High  Altitude Observatory berkisar antara 200 dan 450 km. Bagian  kecil yang  terpisah dari gambar berukuran sekitar 70 km.<br />
<br />
Terdapat juga beberapa  cahaya "faculae" yang terlihat dari ujung  granules yang menghadap  observatorium pengamatan. (Prof. Goran  Scharmer/Dr. Mats G.  Löfdahl/Institute for Solar Physics of the Royal  Swedish Academy of  Sciences)<br />
<h2><br />
SOLAR 005</h2><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicAlzqa3a0CwXooIJQE_qdpCAJTnnVU93RpFcyfGKtrN-JbzzQvUuZVbfqwWGm_CMr2pD_FTff4a-FD7lSbcaAoMJmpQoSFKqLsn_W1YQyiX7oaTK7_d2XdfgPrBfg2GMZ5kJvg68D/s1600-h/4.jpg" onblur="try 
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449766326226747906" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicAlzqa3a0CwXooIJQE_qdpCAJTnnVU93RpFcyfGKtrN-JbzzQvUuZVbfqwWGm_CMr2pD_FTff4a-FD7lSbcaAoMJmpQoSFKqLsn_W1YQyiX7oaTK7_d2XdfgPrBfg2GMZ5kJvg68D/s320/4.jpg" /></a></div><br />
Gerhana  matahari total pada 16 februari 1980 yang difoto dari Palem,  India oleh  tim riset dari High Altitude Observatory of the National  Center for  Atmospheric Research. Foto dari corona matahari ini diambil  dari  kamera system yang dikembangkan oleh  Gordon A. Newkirk, Jr.<br />
<br />
Alat khusus  ini mangambil gambar corona dalam cahaya merah, 6400 A.  (Rhodes College,  Memphis, Tennessee / High Altitude Observatory (HAO),  University  Corporation for Atmospheric Research (UCAR))<br />
<br />
<h2>SOLAR 006</h2><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5VZUkX4UT0H3vf2_ue1Kb6SXczh1Oqawix8X5a0Sd3qh6GnpH87xZAuiQ67bfBRPijCwLJCDThuWjh2tUeu9AOIYIyFh7vlayUbFont4s-DtRxJN1o8v6-FL6-UYjEkM5aitU_hH0/s1600-h/5.jpg" onblur="try
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449766315908802434" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5VZUkX4UT0H3vf2_ue1Kb6SXczh1Oqawix8X5a0Sd3qh6GnpH87xZAuiQ67bfBRPijCwLJCDThuWjh2tUeu9AOIYIyFh7vlayUbFont4s-DtRxJN1o8v6-FL6-UYjEkM5aitU_hH0/s320/5.jpg" /></a></div><br />
<span class="IL_AD" id="IL_AD3">Planet  Venus</span> terlihat dari TRACE  satellite NASA, pada permulaan perjalanannya  mengelilingi matahari  pada 8 juni 2004. (NASA/TRACE)<br />
<h2><br />
SOLAR 007</h2><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUf1qNcWldEMzkECMi34wiplqcJ6d0SOZh0MfCH00ZzJ414VRR3MHkopVqKbkVVD87IjExsd4BYBNd90VgwCUD_Gc5Y1G84v11zeyZmZfwhBcfFmKJgYbuM0akLLihlC3hBCPgNPU8/s1600-h/6.jpg" onblur="try
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449765349732787266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUf1qNcWldEMzkECMi34wiplqcJ6d0SOZh0MfCH00ZzJ414VRR3MHkopVqKbkVVD87IjExsd4BYBNd90VgwCUD_Gc5Y1G84v11zeyZmZfwhBcfFmKJgYbuM0akLLihlC3hBCPgNPU8/s320/6.jpg" /></a></div><br />
Gambar  dari sunspot dan granules pada permukaan matahari, terlihat pada   H-alpha wavelength pada 4 agustus 2003 (Swedish 1-m Solar Telescope   (SST) operated by the Royal Swedish Academy of Sciences, Göran  Scharmer  and Kai Langhans, ISP)<br />
<br />
<h2>SOLAR  008</h2><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGitoDRGsaHdhM0ut6YK4MQeTQihVPqnjcvOHjAbBL4ZjURAulSs2qEkajln9GudrSdXIb11Xyry_yciKZhsl3JfVWxmJDxyoqop2WL3FA2HzcDph3vFUqU1KRfKe7t-tDXmz6bnxj/s1600-h/7.jpg" onblur="try 
{parent.deselectBloggerImageGracefully();}
catch(e) {}"><img alt="" border="0" height="105" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449762765483326434" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGitoDRGsaHdhM0ut6YK4MQeTQihVPqnjcvOHjAbBL4ZjURAulSs2qEkajln9GudrSdXIb11Xyry_yciKZhsl3JfVWxmJDxyoqop2WL3FA2HzcDph3vFUqU1KRfKe7t-tDXmz6bnxj/s320/7.jpg" width="450" /></a></div><br />
Solar  flare (pijar matahari)  menghasilkan gelombang seismik pada  matahari  yang hampir mirip dengan gelombang yang dihasilkan oleh gempa  bumi di  bumi kita, pada 27 mei 1998. Para peneliti mengamati gempa yang   diakibatkan oleh solar flare ini yang memiliki sekitar 40.000 kali   energi yang dihasilkan oleh gempa bumi yang menghancurkan <span class="IL_AD" id="IL_AD4">san fransisco</span>  tahun 1906 atau menurut  kalkulasi para ahli sama dengan gempa bumi  berkekuatan 11.3 SR. <br />
<br />
Dalam jangka waktu 1 jam solar flare dapat mencapai  jarak 10 kali  diameter bumi sebelum lenyap di photosphere matahari. Tidak seperti riak  air yang bergerak keluar pada kecepatan konstan,  gelombang matahari  bergerak dengan kecepatan 22.000 mil per jam  sampai dengan kecepatan  maksimumnya 250.000 mil per jam sebelum  menghilang. (Courtesy of  SOHO/EIT consortium. SOHO is a project of  internationalcooperation  between ESA and NASA)<br />
<br />
<h2>SOLAR 009</h2><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE33TuXwEvP464DRzZTZOMbp9_Uq9kZdt8G7aH5Q-7TnX1ePPJ5KWJHNx7p7S5FEfDYX4SVdkp4wpHdPdc16SEuXlFqXga7AW2CLsMtJoItnuMFLBmraIfQde2Ksf-CCdBTDnUP_Kw/s1600-h/8.gif" onblur="try
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449762095954479282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE33TuXwEvP464DRzZTZOMbp9_Uq9kZdt8G7aH5Q-7TnX1ePPJ5KWJHNx7p7S5FEfDYX4SVdkp4wpHdPdc16SEuXlFqXga7AW2CLsMtJoItnuMFLBmraIfQde2Ksf-CCdBTDnUP_Kw/s320/8.gif" /></a></div><br />
Animasi  dari matahari, terlihat dari Extreme ultraviolet Imaging  Telescope  (EIT) milik NASA pada jangka waktu 6 hari, dimulai dari 27  juni  2005. (Courtesy of SOHO/EIT consortium)<br />
<br />
<h2>SOLAR 010</h2><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYcHmEcXc5LAI3lhxquCngsQBV6Fth4JtpvOwdoj5W8v3xDxHEGahuuTWODjDlW8yGM7euJJ0ePVbZhq-QDQfQoLg2e2UxgSDtB_w-J1k_FwTVkogfhWGQ6HtbSlulqY2O488d-eh4/s1600-h/9.jpg" onblur="try
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449761753389521682" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiYcHmEcXc5LAI3lhxquCngsQBV6Fth4JtpvOwdoj5W8v3xDxHEGahuuTWODjDlW8yGM7euJJ0ePVbZhq-QDQfQoLg2e2UxgSDtB_w-J1k_FwTVkogfhWGQ6HtbSlulqY2O488d-eh4/s320/9.jpg" /></a></div><br />
Hinode (sebelumnya  dikenal dengan nama Solar-B) berhasil menangkap  solar flare raksasa pada  13 desember 2006. Ini merupakan solar flare /  pijar matahari terbesar  yang terjadi pada periode aktivitas matahari  minimum.  (JAXA/NASA/PPARC)<br />
<br />
<h2>SOLAR 011</h2><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVUuRk4j0E2xr-JN6ogkNw7yBzmmOntDTKJw_mZVFCpoAjx8ohcyyiCtkljiTG8Mn9Qo7WIqAE5hpkFRc_YI1DUodxYcGoeDlDSu6OfdfgxRJMpHqjE1pRfyGqRcJJROIn5om5b1j4/s1600-h/10.jpg" onblur="try 
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449761650336448418" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVUuRk4j0E2xr-JN6ogkNw7yBzmmOntDTKJw_mZVFCpoAjx8ohcyyiCtkljiTG8Mn9Qo7WIqAE5hpkFRc_YI1DUodxYcGoeDlDSu6OfdfgxRJMpHqjE1pRfyGqRcJJROIn5om5b1j4/s320/10.jpg" /></a></div><br />
Gambar  ini menunjukan Corona untuk aktivitas matahari sedang, dengan  beberapa  region (merah) panas di kedua hemisphere, dikelilingi oleh   (biru/hijau) plasma yang lebih dingin dari corona. <br />
<br />
Perhatikan juga  filamen putaran trans-equatorial di bagian utara dari  polar-crown dan  lubang corona (coronal hole) pada bagian sudut tenggara  (kanan bawah)  dari gambar dan bagian yang lebih kecil di atas kutub  utara. <br />
<br />
Gambar ini  menunjukan corona matahari dalam false-color, komposit  3-bagian:  biru, hijau dan chanel merah menunjukan wavelength / panjang  gelombang  171A,195A, dan 284A, secara berturut-turut (paling sensitif  pada emisi  1, 1.5, dan 2 juta derajat gas). (TRACE Project,  Stanford-Lockheed  Institute for Space Research, NASA)<br />
<br />
<h2>SOLAR 012</h2><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaaSTPIPatAdINbHYx2DYnIqeAdwznTAR_w713mumw0dfjHqg8DM6hOiiwiHQpSWpqQHWzbXp-XPqN19Uw7QokmGPgUrxcDgLDJwY0ZV6OryQ1sdrLCCL0UpUvKnnAiKqtM1-MgCHx/s1600-h/11.jpg" onblur="try
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449761565319308418" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaaSTPIPatAdINbHYx2DYnIqeAdwznTAR_w713mumw0dfjHqg8DM6hOiiwiHQpSWpqQHWzbXp-XPqN19Uw7QokmGPgUrxcDgLDJwY0ZV6OryQ1sdrLCCL0UpUvKnnAiKqtM1-MgCHx/s320/11.jpg" /></a></div><br />
Gambar  dari sunspot / noda matahari dengan bentuk tidak beraturan dan  granules  pada permukaan matahari, terlihat pada 22 agustus 2003.  (Swedish 1-m  Solar Telescope (SST) diopersikan oleh the Royal Swedish  Academy of  Sciences, Oddbjorn Engvold, Jun Elin Wiik, Luc Rouppe van  der Voort,  Oslo)<br />
<br />
<h2>SOLAR 013</h2><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSq_s3zuydIfi00jiHFxUv1bz9TnWTUajCclbhQRUws8eLiU5ekKGYkBV3j2husopgp1-St_0GAGes1FkO694r6TNpSyu-EiBEqpKIIqcwlM5Pi3Hp57v9Ms0wYX9phdb2QTtCqZ2i/s1600-h/13.jpg" onblur="try
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449769548257917394" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSq_s3zuydIfi00jiHFxUv1bz9TnWTUajCclbhQRUws8eLiU5ekKGYkBV3j2husopgp1-St_0GAGes1FkO694r6TNpSyu-EiBEqpKIIqcwlM5Pi3Hp57v9Ms0wYX9phdb2QTtCqZ2i/s320/13.jpg" /></a></div><br />
Pada  8 November 2006, merkurius terlihat, memulai perputarannya di  depan  matahari. (NASA/TRACE)<br />
<br />
<h2>SOLAR 014</h2><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh1MaK_vgjd5tNW9bMZcgQ1xEorSHOtz7davMus7SV8MLZt_eiio8hAfr0fOlpQTTplxWP2jeYeOT1N2RwVVNoA45fGhl1PY8YocnvnfNl-ip0XoqEsVperYcAOQ8wXHhO1J8a_SCN/s1600-h/14.jpg" onblur="try 
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449769541790395298" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh1MaK_vgjd5tNW9bMZcgQ1xEorSHOtz7davMus7SV8MLZt_eiio8hAfr0fOlpQTTplxWP2jeYeOT1N2RwVVNoA45fGhl1PY8YocnvnfNl-ip0XoqEsVperYcAOQ8wXHhO1J8a_SCN/s320/14.jpg" /></a></div><br />
Gambar  TRACE 171Å-wavelength pada 11 November 2006 ini menunjukan  region aktif  dengan ukuran berubah-ubah pada bagian sayap timur  matahari (diputar  searah jarum jam 90 derajat sehingga utara adalah  bagian kanan) tepat  pada saat berotasi menghadap hemisphere bumi. <br />
<br />
Perhatikan struktur  berwarna hitam dari filamen pada ujung utama  region, beberapa material  hitam yang mengambang pada bagian kanan  region, dan bagian ephemeral di  bagian kanan bawah. (NASA/TRACE)<br />
<br />
<h2>SOLAR  015</h2><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl323XbNTno8Hzjdw_Yt4mL1U-OdxlaFuRlI66lct-kpPCFnThCLIIXL3A8Qu8f_m6CUEehwFXLcIJoa7KXUW-Fq0ZvQMgxN0E7arzRko2W0ciL3i4zjX8uk9Oo6R1ed1L0dD7FPiH/s1600-h/15.jpg" onblur="try 
{parent.deselectBloggerImageGracefully();}
catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449769536554102002" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl323XbNTno8Hzjdw_Yt4mL1U-OdxlaFuRlI66lct-kpPCFnThCLIIXL3A8Qu8f_m6CUEehwFXLcIJoa7KXUW-Fq0ZvQMgxN0E7arzRko2W0ciL3i4zjX8uk9Oo6R1ed1L0dD7FPiH/s320/15.jpg" /></a></div><br />
Matahari,  diamati pada 22 mei 2008. Dengan matahari yang terus  beraktivitas pada keadaan  minimum, hanya sebagian kecil dari aktivitas  saja yang terlihat pada piringan  matahari. Penampilan seperti cell  terbentuk oleh kumpulan cluster-cluster   kecil magnetic flux yang  terkumpul pada region bagian bawah jaringan  superglanural  dari  pergerakan transmisi. (NASA/TRACE)<br />
<h2><br />
SOLAR 016</h2><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4VebaAWK-Ei2Qv1Hlh8EaqTZp-Q3ciGRcQQCmkQBfZaQRW-1odA_YIpsBlgp-_MgM-CkqftOIHfBTcrFREZouRZ2O1HfN55HpWYtCFYiO71ANPxISQLZMswQBfl-S4uDXxG4pr8lg/s1600-h/16.jpg" onblur="try
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449769127431218162" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4VebaAWK-Ei2Qv1Hlh8EaqTZp-Q3ciGRcQQCmkQBfZaQRW-1odA_YIpsBlgp-_MgM-CkqftOIHfBTcrFREZouRZ2O1HfN55HpWYtCFYiO71ANPxISQLZMswQBfl-S4uDXxG4pr8lg/s320/16.jpg" /></a></div><br />
Gambar  pusaran tipis terlihat melengkung di atas region aktif dari  matahari  pada 1 Januari 200. (Courtesy Dick Shine, NASA/TRACE)<br />
<br />
<h2>SOLAR 017</h2><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN8a24aHzDFrUnLnXQVtBPY7E6Laxrxi7qAD0sn5tAMaz1Hxj2b1jzq-0iYkv7afNdASO-onXezJ-3nQcvhEXqT_Joye-nSG1M4s1PfRe9ri5GqOQLkolTXlggq1GYTl2a3jLLedZn/s1600-h/17.jpg" onblur="try
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449769118650028690" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN8a24aHzDFrUnLnXQVtBPY7E6Laxrxi7qAD0sn5tAMaz1Hxj2b1jzq-0iYkv7afNdASO-onXezJ-3nQcvhEXqT_Joye-nSG1M4s1PfRe9ri5GqOQLkolTXlggq1GYTl2a3jLLedZn/s320/17.jpg" /></a></div><br />
Gambar  LASCO C2 ini yang diambil pada 8 januari 2002, menunjukan  coronal mass ejection  (CME) yang tersebar luas pada saat meletus lebih  dari 1 milyar ton  material terlepas ke ruang angkasa dengan kecepatan  jutaan kilometer  per jam. Gambar C2 diputar 90 derajat sehingga ledakan  nampak seperti  menuju ke bawah. (Courtesy of  SOHO/LASCO consortium)<br />
<br />
<h2>SOLAR 018</h2><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOdoRh3bmwJsFyH3HUwOQ9hy0L-Rpe9TUas0mcftJQ_kC0WFWFSUI74Ckb0eLS0sC-DG0Fahh9i5XSCyxLETLk5uPcE345AeWtUZqAjE_TQXnt1OxKTbmbKAulspPJao5k-mZGUWIK/s1600-h/18.jpg" onblur="try
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449769115016351282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOdoRh3bmwJsFyH3HUwOQ9hy0L-Rpe9TUas0mcftJQ_kC0WFWFSUI74Ckb0eLS0sC-DG0Fahh9i5XSCyxLETLk5uPcE345AeWtUZqAjE_TQXnt1OxKTbmbKAulspPJao5k-mZGUWIK/s320/18.jpg" /></a></div><br />
Close  up detail dari struktur magnetik pada permukaan matahari,  terlihat dari<br />
H-alpha  wavelength pada 22 agustus 2003. (Swedish 1-m Solar Telescope  (SST)  dioperasikan oleh the Royal Swedish Academy of Sciences, Oddbjorn   Engvold, Jun Elin Wiik, Luc Rouppe van der Voort, Oslo)<br />
<br />
<h2>SOLAR 019</h2><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimxbHM2bJcka2tuWLIpZIXZ6j2I-DwOOqFeQwvJyx2WwmEzwpsZFR4uLfF8J1PqL-li21O6AfrjRJxYvvPtQnt0lFig31BYOZfl-DQl0HUK0PERN0z9DZrJUPBKRbk6DWvgtwVIdQj/s1600-h/19.jpg" onblur="try
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449768942053966386" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimxbHM2bJcka2tuWLIpZIXZ6j2I-DwOOqFeQwvJyx2WwmEzwpsZFR4uLfF8J1PqL-li21O6AfrjRJxYvvPtQnt0lFig31BYOZfl-DQl0HUK0PERN0z9DZrJUPBKRbk6DWvgtwVIdQj/s320/19.jpg" /></a></div><br />
Pesawat  Ruang Angkasa Nasa STEREO mengamati letupan matahari yeng  menakjubkan  ini pada 29 september 2005 pada 304 wavelength of extreme  UV light. Letupan ini muncul dan menghilang selama beberapa jam, nampak  seperti  bendera terbentang, pada saat terpecah ke ruang angkasa. <br />
<br />
Material  yang diamati ini sebenarnya helium yang terionisasi pada suhu  sekitar  60.000 derajat. Letupan merupakan kumpulan gas yang relatif  lebih dingin  yang tertahan di atas permukaan matahari dan dikontrol  oleh medan  magnetik. (NASA/STEREO)<br />
<br />
<h2>SOLAR 020</h2><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw09gbsQTEVgAtWkYLmrG_ecQGx_L443r-u_2AL6BvRlBJKpm2q1Q16glxIZznsxvDa_Ty6RpwDC1XQSM8IQDWq5cUknsyOS_qvvQiKXYPL3gxu35NVKmYluSn72eG5-VrSRtrdn-P/s1600-h/20.jpg" onblur="try 
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449768789936787058" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw09gbsQTEVgAtWkYLmrG_ecQGx_L443r-u_2AL6BvRlBJKpm2q1Q16glxIZznsxvDa_Ty6RpwDC1XQSM8IQDWq5cUknsyOS_qvvQiKXYPL3gxu35NVKmYluSn72eG5-VrSRtrdn-P/s320/20.jpg" /></a></div><br />
Transit  dari Bulan melintasi permukaan matahari pada 25 februari 2007 -  namun  tidak terlihat dari bumi. Pemandangan ini hanya terlihat dari   STEREO-B spacecraft di orbit nya di matahari, bergerak di bagian   belakang bumi. <br />
<br />
Misi STEREO NASA terdiri dari 2 pesawat ruang angkasa  yang diluncurkan  pada Oktober 2006 untuk mempelajari badai matahari  (solar storm).  STEREO-B sekarang berada sekitar 1 juta mil dari bumi,  4,4 kali lebih  jauh dari bulan daripada kita di bumi. Sebagai hasilnya  bulan nampak  4,4 kali lebih kecil dari yang biasa kita  lihat. (NASA/STEREO)<br />
<h2><br />
SOLAR 021</h2><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaY17n_hOXuhmarUMNzdWy2pxgE0jG1Ktx646ZUGUXCqWTXnG7BlmF48uPS-_LsOgT-DDdVOwOZKEzdjeRAVB6uBc851EJ1bbHQCUDblJgX0aMohcWJGXJ2S5Sa6rI6eG1_SYpbBgu/s1600-h/21.jpg" onblur="try 
{parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5449768683991992626" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaY17n_hOXuhmarUMNzdWy2pxgE0jG1Ktx646ZUGUXCqWTXnG7BlmF48uPS-_LsOgT-DDdVOwOZKEzdjeRAVB6uBc851EJ1bbHQCUDblJgX0aMohcWJGXJ2S5Sa6rI6eG1_SYpbBgu/s320/21.jpg" /></a></div><br />
Pada  30 September 2001 TRACE mengamati flare M1.0 di region aktif  sangat  dekat dengan bagian sayap matahari. Fragmen dari prominence  bergerak di  atas region, dengan material filamen gelap (yang relatif  lebih dingin)  bergerak mengikuti di bagian garis permukaan, yang  kemudian berpisah  untuk membentuk outline terang berbentuk naga ini.  (NASA/TRACE)<br />
<br />
Sumber :<br />
<a href="http://semut-angkrang.blogspot.com/2010/03/foto-inilah-matahari-kita-sebenarnya.html">semut-angkrang.blogspot.com</a></span>

Kejadian di Sekitar Matahari Kita Yang Sebenarnya

SOLAR 001 Sekumpulan awan besar yang terdiri dari plasma padat yang relatif dingin terlihat tertahan di dalam panasnya matahari, coron...

lengkapnya

12:11 PM

10 Fenomena Terbesar di Luar Angkasa

<h2> 1. Tabrakan Antar Galaksi</h2><div style="text-align: center;"><img alt="" height="446" src="http://u.kaskus.us/2/ue6u4gkx.jpg" width="450" /></div>Ternyata galaksi pun dapat saling memakan satu sama lain. Yang lebih  mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang bergerak mendekati galaksi  Bima Sakti kita, dan gambar di atas itu adalah simulasi tabrakan antar  galaksi.<br />
<br />
<h2>2. Quasar</h2><div style="text-align: center;"><img alt="" height="345" src="http://u.kaskus.us/2/k6jxc2rg.jpg" width="250" /></div>Quasar tampak berkilau di tepian alam semesta yang dapat kita lihat.  Benda ini melepaskan energi yang setara dengan energi ratusan galaksi  yang digabungkan. Bisa jadi quasar merupakan black hole yang sangat  besar sekali di dalam jantung galaksi jauh. Gambar ini adalah quasar 3C  273, yang dipotret pada 1979.<br />
<span class="fullpost"><br />
<h2>3. Materi Gelap (Dark Matter)</h2><div style="text-align: center;"><img alt="" src="http://u.kaskus.us/2/zfykuuwo.jpg" /></div>Para ilmuwan berpendapat bahwa materi gelap (dark matter) merupakan  penyusun terbesar alam semesta, namun tidak dapat dilihat dan dideteksi  secara langsung oleh teknologi saat ini. Kandidatnya bervariasi mulai  dari neotrino berat hingga invisible black hole.<br />
Jika dark matter benar-benar ada, kita masih harus membutuhkan  pengetahuan yang lebih baik tentang gravitasi untuk menjelaskan fenomena  ini dan sampai sekarang para ilmuwan dunia masih menelitinya.<br />
<br />
<h2>4. Gelombang Gravitasi (Gravity Waves)</h2><div style="text-align: center;"><img alt="" height="450" src="http://u.kaskus.us/2/ipr2jlyq.jpg" width="450" /></div>Gelombang gravitasi merupakan distorsi struktur ruang-waktu yang  diprediksi oleh teori relativitas umum Albert Einsten. Gelombangnya  menjalar dalam kecepatan cahaya, tetapi cukup lemah sehingga para  ilmuwan berharap dapat mendeteksinya hanya melalui kejadian kosmik  kolosal, seperti bersatunya dua black hole seperti pada gambar di atas.  LIGO dan LISA merupakan dua detektor yang didesain untuk mengamati  gelombang yang sukar dipahami ini.<br />
<br />
<h2>5. Energi Vakum</h2><div style="text-align: center;"><img alt="" src="http://u.kaskus.us/2/fnvta1ji.jpg" /></div>Fisika Kuantum menjelaskan kepada kita bahwa kebalikan dari  penampakan, ruang kosong adalah gelembung buatan dari partikel subatomik  virtual yang secara konstan diciptakan dan dihancurkan.<br />
Partikel-partikel yang menempati tiap sentimeter kubik ruang angkasa  dengan energi tertentu, berdasarkan teori relativitas umum, memproduksi  gaya antigravitasi yang membuat ruang angkasa semakin mengembang. Sampai  sekarang tidak ada yang benar-benar tahu penyebab ekspansi alam  semesta.<br />
<br />
<h2>6. Mini Black Hole</h2><div style="text-align: center;"><img alt="" height="309" src="http://u.kaskus.us/2/sgxlvvzm.jpg" width="400" /></div>Jika teori gravitasi braneworld yang baru dan radikal terbukti benar,  maka ribuan mini black holes tersebar di tata surya kita, masing-masing  berukuran sebesar inti atomik. Tidak seperti black hole pada umumnya,  mini black hole ini merupakan sisa peninggalan Big Bang dan mempengaruhi  ruang dan waktu dengan cara yang berbeda.<br />
<br />
<h2>7. Neutrino</h2><div style="text-align: center;"><img alt="" height="300" src="http://u.kaskus.us/2/wrvs5p82.jpg" width="400" /></div>Neutrino merupakan partikel elementer yang tak bermassa dan tak  bermuatan yang dapat menembus permukaan logam. Beberapa neutrino sedang  menembus tubuhmu saat membaca tulisan ini. Partikel phantom ini  diproduksi di dalam inti bintang dan ledakan supernova.<br />
Detektor diletakkan di bawah permukaan bumi, di bawah permukaan laut,  atau ke dalam bongkahan besar es sebagai bagian dari IceCube, sebuah  proyek khusus untuk mendeteksi keberadaan neutrino.<br />
<br />
<h2>8. Ekstrasolar Planet (Exoplanet)</h2><div style="text-align: center;"><img alt="" height="311" src="http://u.kaskus.us/2/1xeoyer0.jpg" width="400" /></div>Hingga awal 1990an, kita hanya mengenal planet di tatasurya kita  sendiri. Namun, saat ini astronom telah mengidentifikasi lebih dari 200  ekstrasolar planet yang berada di luar tata surya kita.<br />
Pencarian bumi kedua tampaknya belum berhasil hingga kini. Para  astronom umumnya percaya bahwa dibutuhkan teknologi yang lebih baik  untuk menemukan beberapa dunia seperti di bumi.<br />
<br />
<h2>9. Radiasi Kosmik Latar Belakang</h2><div style="text-align: center;"><img alt="" height="200" src="http://u.kaskus.us/2/mudkribb.jpg" width="400" /></div>Radiasi ini disebut juga Cosmic Microwave Background (CMB) yang  merupakan sisa radiasi yang terjadi saat Big Bang melahirkan alam  semesta. Pertama kali dideteksi pada dekade 1960 sebagai noise radio  yang nampak tersebar di seluruh penjuru alam semesta.<br />
CBM dianggap sebagai bukti terpenting dari kebenaran teori Big Bang.  Pengukuran yang akurat oleh proyek WMAP menunjukkan bahwa temperatur CMB  adalah -455 derajat Fahrenheit (-270 Celsius).<br />
<br />
<h2>10. Antimateri</h2><div style="text-align: center;"><img alt="" height="176" src="http://u.kaskus.us/2/bg658ze6.jpg" width="400" /></div>Seperti sisi jahat Superman, Bizzaro, partikel (materi normal) juga  mempunyai versi yang berlawanan dengan dirinya sendiri yang disebut  antimateri. Sebagai contoh, sebuah elektron memiliki muatan negatif,  namun antimaterinya positron memiliki muatan positif.<br />
Materi dan antimateri akan saling membinasakan ketika mereka  bertabrakan dan massa mereka akan dikonversi ke dalam energi melalui  persamaan Einstein E=mc2. Beberapa desain pesawat luar angkasa  menggabungkan mesin antimateri.<br />
<br />
Sumber :<br />
<a href="http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3636559">www.kaskus.us</a></span>

10 Fenomena Terbesar di Luar Angkasa

1. Tabrakan Antar Galaksi Ternyata galaksi pun dapat saling memakan satu sama lain. Yang lebih mengejutkan adalah galaksi Andromeda sedang...

lengkapnya

12:06 PM

Fenomena di Langit Yg Akan Terjadi Sepanjang 2010

Beberapa fenomena astronomi menarik akan terjadi di tahun 2010 ini.  Beberapa diantaranya bahkan bisa dikategorikan 'luar biasa'. Berikut ini  adalah daftarnya :<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;"><img alt="http://media.vivanews.com/thumbs2/2009/02/24/66194_komet_300_225.jpg" src="http://media.vivanews.com/thumbs2/2009/02/24/66194_komet_300_225.jpg" /></div><br />
<blockquote><h3><b>15 Januari, gerhana matahari cincin terlama </b><b><br />
</b></h3><div>Gerhana matahari cincin akan terjadi pada Jumat 15 Januari 2010,  khususnya di Afrika, India, dan China. Gerhana matahari cincin terjadi  saat Bulan berada jauh dari bumi sehingga piringannya terlihat kecil dan  tidak dapat menutupi seluruh piringan matahari. <br />
<br />
Piringan matahari yang tertutup oleh piringan Bulan hanya bagian  tengahnya saja, sekitar 92 persen, sehingga bagian pinggir matahari  tidak tertutup. Oleh karena itu piringan matahari akan terlihat dari  muka bumi seperti lingkaran cincin yang bercahaya.<br />
<br />
Gerhana yang akan terjadi berdurasi 11 menit 8 detik. Menurut ilmuwan  NASA, ini durasi yang sangat lama, terlama sepanjang milenium. Durasi  ini tak akan terulang lagi hingga 3043!</div></blockquote><br />
<blockquote><h3><b>29 Januari, Planet Mars mendekat ke bumi </b><b><br />
</b></h3><div>Hari itu, <span class="IL_AD" id="IL_AD1">Planet</span> Mars hanya  sejauh 61,7 juta mil dari Bumi. Ini waktu terbaik untuk para pengamat  langit untuk mengamati Mars dengan menggunakan teleskop. Meski mendekat,  Mars tak bisa diamati maksimal dengan mata telanjang. Mars tidak akan  terlihat sebesar Bulan, untuk mata kita Mars hanya seperti bintang kecil  di langit.</div></blockquote><span class="fullpost"><br />
<blockquote><h3><b>16 Februari, Jupiter dan Venus akan terlihat bersama<br />
</b></h3><div>Seperti dua kapal yang melintasi senja, Venus dan <span class="IL_AD" id="IL_AD3">Jupiter</span> akan terlihat bersamaan dengan  jarak antara 5 derajat. Saat itu Jupiter mendekati matahari, sementara  Venus bergerak menjauhi sang surya.</div></blockquote><br />
<blockquote><h3><b>28 Maret sampai 12 April, Venus dan Merkurius seperti  berpasangan<br />
</b></h3><div>Dua planet ini akan merupakan pasangan menarik di langit barat dan  barat laut, saat senja. Jarak dua planet ini hanya sekitar lima derajat.  Venus muncul ke kiri dan sedikit di atas bayangan Mercurius. Pada  tanggal 3 April, mereka akan terlihat sangat dekat, hanya sedikit di  atas 3 derajat.</div></blockquote><br />
<blockquote><h3><b>6 Juni, dua fenomena menarik di Langit<br />
</b></h3><div>Mars akan berjarak kurang dari satu derajat utara dari bintang biru  Regulus. Konjungsi ini akan mudah terlihat di langit malam. <br />
<br />
Malam yang sama, Jupiter Uranus akan terlihat bersamaan dalam tiga seri  konjungsi. Hanya ada enam konjungsi seperti ini antara tahun 1801 dan  2200. Yang terakhir pada tahun 1983 dan berikutnya akan datang antara  tahun 2037-2038.</div></blockquote><br />
<blockquote><h3><b>26 Juni, gerhana bulan parsial <br />
</b></h3><div>Gerhana ini akan terjadi di Kepulauan Hawaii, barat Alaska,  Australia, Selandia Baru, wilayah bagian timur Malaysia dan Asia. Di  lokasi-lokasi ini, akan terlihat bagian atas bulan gelap oleh bayangan  Bumi.</div></blockquote><br />
<blockquote><h3><b>11 Juli, Gerhana matahari total<br />
</b></h3><div>Gerhana matahari total akan terjadi di 15 mil dari Tahiti dan Pulau  Paskah. Sementara di sebuah titik lokasi di Samudera Pasifik Selatan,  matahari tertutup total selama 4 menit dan 45 detik.</div></blockquote><br />
<blockquote><h3><b>Awal Agustus, Trio Planet<br />
</b></h3><div>Mars melewati kurang dari dua derajat di selatan Saturnus pada 1  Agustus. Kemudian, bayangan Venus anya lebih dari 3 derajat ke selatan  sembilan hari kemudian; pada 8 Agustus.<br />
<br />
Tiga planet itu akan membentuk apa yang Jean Meeus mendefinisikan  sebagai "trio," ketika tiga planet yang sesuai dalam lingkaran dengan  diameter minimum lebih kecil dari 5 derajat.</div></blockquote><br />
<blockquote><h3><b>12 Agustus, Hujan Meteor Perseid<br />
</b></h3><div>Hujan meteor tahunan ini akan maksimal terjadi di langit gelap,  tanpa diintervensi cahaya bulan. Sekitar 90 meteor akan jatuh tiap  jamnya.</div></blockquote><br />
<blockquote><h3><b>21 September, Jupiter, Besar dan Tinggi<br />
</b></h3><div>Jupiter akan berada di langit tengah malam, yaitu, pada oposisi  (-2,9 magnitudo). Dalam orbit ini, Jupiter lebih dekat daripada jarak  rata-rata.</div></blockquote><br />
<blockquote><h3><b>Akhir Oktober, Bumi dilintasi Komet<br />
</b></h3><div>Komet Hartley 2 akan melintas bumi, tepatnya 11,2 juta mil dari  Bumi pada pada 20 Oktober 2010, hanya seminggu sebelum komet ini  melewati matahari dalam jarak dekat.  Komet ini bisa dilihat dengan mata  telanjang di daerah pedesaan, bukan di tengah hingar-bingar kota.</div></blockquote><br />
<blockquote><h3><b>14 Desember, Hujan meteor Gemini<br />
</b></h3><div>Hujan meteor gemini kembali terjadi. Sekitar 120 meteor per jam  akan turun dan menciptakan fenomena yang indah.</div></blockquote><br />
<blockquote><h3><b>20-21 Desember, Gerhana Bulan Total<br />
</b></h3><div>Amerika Utara mendapatkan 'kursi terbaik' untuk melihat fenomena  gerhana bulan total ini. Untuk Timur AS dan Kanada, fenomena ini terjadi  dini hari. <br />
<br />
Untuk barat AS dan Kanada, fenomena ini terjadi pada tengah malam 20-21  Desember. Gerhana bulan ini akan terjadi selama 1 jam dan 14 menit.</div></blockquote><br />
Sumber :<br />
<a href="http://nasional.vivanews.com/news/read/121115-apa_yang_akan_terjadi_di_langit_pada_2010">nasional.vivanews.com</a> </span>

Fenomena di Langit Yg Akan Terjadi Sepanjang 2010

Beberapa fenomena astronomi menarik akan terjadi di tahun 2010 ini. Beberapa diantaranya bahkan bisa dikategorikan 'luar biasa'. Be...

lengkapnya

12:05 PM

Foto Menajubkan Dari Mars

<div style="text-align: center;"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-63647" height="363" src="http://stat.ks.kidsklik.com/files/2010/01/artikelbig43_7.jpg" width="500" /></div><div style="text-align: center;"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-63652" height="363" src="http://stat.ks.kidsklik.com/files/2010/01/artikelbig43_10.jpg" width="500" /></div><div style="text-align: center;"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-63644" height="363" src="http://stat.ks.kidsklik.com/files/2010/01/artikelbig43_31.jpg" width="500" /></div><div style="text-align: center;"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-63645" height="363" src="http://stat.ks.kidsklik.com/files/2010/01/artikelbig43_51.jpg" width="500" /></div><div style="text-align: center;"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-63646" height="363" src="http://stat.ks.kidsklik.com/files/2010/01/artikelbig43_6.jpg" width="500" /></div><div style="text-align: center;"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-63648" height="363" src="http://stat.ks.kidsklik.com/files/2010/01/artikelbig43_8.jpg" width="500" /></div><div style="text-align: center;"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-63649" height="363" src="http://stat.ks.kidsklik.com/files/2010/01/artikelbig43_9.jpg" width="500" /></div><div style="text-align: center;"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-63653" height="363" src="http://stat.ks.kidsklik.com/files/2010/01/artikelbig43_12.jpg" width="500" /></div><div style="text-align: center;"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-63654" height="363" src="http://stat.ks.kidsklik.com/files/2010/01/artikelbig43_13.jpg" width="500" /></div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Inilah Kamera Antariksa Paling  Canggih  yang berhasil memotret permukaan Mars dengan resolusi ketajaman gambar  yg luar biasa padahal di foto dari ketinggian 300km.</div><div style="text-align: center;"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-63657" src="http://stat.ks.kidsklik.com/files/2010/01/artikelbig43_17.jpg" width="500" /></div><div style="text-align: center;"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-63658" src="http://stat.ks.kidsklik.com/files/2010/01/artikelbig43_16.jpg" width="500" /></div><div style="text-align: left;">Kamera yang memotret  permukaan Mars ini  namanya kamera HiRISE (High Resolution Imaging Science Experiment) yang  di pasang pada satelit Mars Reconnaissance Orbiter dan meng-orbit Mars  pada ketinggian 300km.</div>Dengan berat 65Kg dan  menelan biaya RP.400 Milyar untuk  pembuatannya, kamera ini mempunyai kemampuan luar biasa untuk mengetahui  warna sebuah bola basket di permukaan Mars dari ketinggian jarak 300km!  Luar Biasa!<br />
Kamera ini adalah hasil  karya Ball Aerospace & Technologies  Corporation bekerjasama dengan University of Arizona's Lunar Planetary  Laboratory.<br />
<br />
Sumber :<br />
<a href="http://www.melonproperty.com/blog/in/10-Foto-Unik-Terbaru-dari-Mars-dan-Kamera-seharga-400Milyar-yg-memotretnya-dari-ketinggian-300KM">www.melonproperty.com</a>

Foto Menajubkan Dari Mars

Inilah Kamera Antariksa Paling Canggih yang berhasil memotret permukaan Mars dengan resolusi ketajaman gambar yg luar biasa padahal di f...

lengkapnya

10:30 PM